Senin, 25 Februari 2019

11 Tarian Tradisional Daerah Sulawesi Selatan, Gambar dan Keterangannya

1. Tari Pakkuru Sumange




Info terkait dengan Tari Pakkuru Sumange Sulawesi Selatan dan keunikannya

Tarian Pakkuru Sumange ialah tarian khas Soppeng yang berasal dari Sulawesi Selatan. Sumange mempunyai arti sukma. Dan jika diartikan Pakkuru Sumange artinya ‘memanggil sukma’. Bersimbol tentang kehidupan, tarian ini berharap agar damai kehidupannya, tenang banyak rezekinya, diberkahi Tuhan.
Pada umumnya, tarian ini dipentaskan sebagai tarian adat untuk menyambut tamu yang menggambarkan salam sejahtera bagi tamu yang datang dan tuan rumah serta mohon doa restu, lambang persahabatan dan keakraban.

2. Tari Kipas Pakarena




Informasi mengenai Tari Kipas Pakarena Sulawesi Selatan dan Propertinya

Tari Kipas Pakarena berasal dari daerah Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya daerah Goa. Dengan memainkan kipas, tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan berbusana adat dan menari dengan gerakannya.
Berlaku umum, tari Kipas Pakarena ini sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat adat maupun hiburan. Sebuah terobosan yang patut diapresiasi bahwa Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa.
Pada pertunjukannya, Tari Kipas Pakarena biasanya ditampilkan oleh 5 sampai 7 orang penari wanita. Para penari berbusana berbusana adat dan diiringi musik pengiring yang dimainkan dari alat musik tradisional Indonesia yang sering disebut dengan Gondrong Rinci.

3. Tari Pattennung




Ulasan mengenai Tari Pattennung Sulawesi Selatan dan Pola Pantainya

Tari Patenung adalah tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan yang menggambarkan wanita-wanita tampak sedang menenun. Pesan yang disampaikan lain yaitu sikap sabar dan tekun serta gigih para perempuan Toraja Sulawesi Selatan dalam menenun benang menjadi kain.
Penari memakain pakaian adat khas Sulawesi Selatan yaitu berupa baju Bodo Panjang, Lipaq Sabbe (sarung), Curak Lakba, serta hiasan Bangkara, Rante Ma’bule, Ponto yang digunakan. Terkait dengan properti, mereka memakai sarung lempar.
Saat pertunjukkan, Tarian Pattennung ini diiringi oleh instrumen alat musik tradisional Suling dan Gendang.

4. Tari Ma’Gellu




Uraian mengenai Tari Ma'Gellu khas Sulawesi Selatan dan sejarahnya

Tarian Ma’gellu termasuk menjadai tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan. Pada awalnya dikembangkan di Distrik Pangalla’, sekitar 45 km ke arah Timur dari kota Rantepao, Kabupaten Toraja Utara.
Pada umumnya, tarian ini dipentaskan dalam acara upacara adat khusus yang disebut Ma’Bua’, yang berkaitan dengan upacara pentasbihan rumah adat Toraja/Tongkonan, atau keluarga penghuni tersebut telah melaksanakan upacara Rambu Solo’ yang sangat besar (Rapasaan Sapu Randanan).
Waktu berjalan, kini tarian Ma’gellu’ juga dipertunjukkan di upacara kegembiraan seperti pesta perkawinan, syukuran panen, dan acara penerimaan tamu terhormat dari luar daerah.

5. Tari Pa’Pangngan




Aneka informasi Tari Pa'Pangngan Ciri Khas Sulawesi Selatan dan Asal Daerahnya

Tarian Pa’pangngan adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau gelap dan menggunakan ornamen khas Toraja seperti kandaure.
Arti dari Pangngan Ma adalah menari saat menerima tamu-tamu terhormat yang menyambut dengan kata-kata Tanda mo Pangngan mali’ki.
Kata Panggan sendiri berarti sirih. Yakni kata-kata dan penawaran sirih menunjukkan nilai ditempatkan pada kunjungan dan menegaskan bahwa para tamu telah diterima dan sekarang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Toraja.
Masing-masing penari memegang sirih (pangngan) sebagai penawaran secara simbolis. Sirih ditempatkan dalam kantong di depan mereka. Dan kantong tersebut dikenakan oleh wanita lanjut usia (lansia) kebanyakan di desa-desa dan mengandung bahan untuk sirih mengunyah sirih pinang campuran.

6. Tari Gandrang Bulo




Info terkait artikel Tari Gandrang Bulo Sulawesi Selatan dan Keunikannya

Tari Gandrang Bulo merupakan tarian dari daerah Sulawesi Selatan. Tarian ini dinyatakan sebagai salah satu simbol penting bagi masyarakat Makassar. Ketika ada pesta rakyat, biasanya ditampilkanlah tarian ini.
Kata Gandrang Bulo berasal dari dua kata, yaitu “Gandrang” mempunyai arti Tabuhan atau pukulan dan “Bulo” yang meiliki arti Bambu. Yang membedakan dengan tarian lain, diselipkan berbagai humor yang membuat para penontonnya tertawa ketika dipentaskan. Catatan penting bagi penari yang akan membawakannya, yaitu harus terlihat bahagia.
Awalnya Ganrang Bulo cuma tarian yang diiringi oleh alat musik Gendang. Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini diiringi pula lagu-lagu Jenaka dan dialog-dialog humor serta sarat kritik dan ditambah gerak tubuh yang mengundang tawa orang yang melihatnya.
Jika Anda sedang berlibur ke Makassar dan membutuhkan alat transportasi darat, kami sudah mempublikasikan informasi mengenai rental mobil di Makassar.

7. Tari Bosara




Informasi terkait dengan Tari Bosara Sulawesi Selatan dan Pola Lantainya

Tari Bosara adalah tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Selatan. Tarian ini ditampilkan dalam rangka menyambut tamu kehormatan. Pada zaman dahulu, Tari Bosara ditampilkan pada acara penting untuk menjamu raja-raja dengan suguhan kue-kue tradisional.
Selain untuk menyambut tamu raja, tarian Bosara juga ditampilkan pada berbagai pesta seperti pesta perkawinan dan acara khitanan.
Memaknai kata bosara yakni menunjukan pada satu kesatuan utuh yang terbagi dalam piring, yang di atasnya di beri alas kain rajutan dari wol, lalu ditempatkan piring di atasnya juga sebagai tempat kue dan tutup bosara. Adapun kue-kue yang umumnya disajikan dengan memakai bosara merupakan kue-kue tradisional, baik kue basah atau kue kering. Kue basah semisal cucur, bolu peca’, brongko, biji nangka, kue lapis, kue sala’ dan lain-lain, yang biasanya terbuat dari tepung beras.

8. Tari Tradisional Pajoge




Informasi tentang kesenian Tari Pajoge Sulawesi Selatan dan Pakaiannya

Tari Pajoge termasuk dalam kategori tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Selatan. Pada umumnya, tarian ini ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat oleh gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa.
Dulu tarian tradisional ini hanya merupakan hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, biasanya dari kalangan ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Setiap penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara penonton. Lalu dia akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut akan menari dengan sang gadis.
Kemudian fungsi tari Pajoge menjadi tarian hiburan, juga merupakan alat komunikasi atau media penghubung antara raja dan rakyat, untuk mendekatkan hubungan agar rakyat tetap cinta kepada rajanya dan sebaliknya.

9. Tari Ma’randing




Ulasan mengenai Tari Ma'randing Sulawesi Selatan dan Ciri Khasnya

Tari Ma’randing adalah tarian tradisional dari daerah Sulawesi Selatan. Tari ini dipentaskan pada pemakaman besar (biasanya orang dengan kasta tinggi). Kata Ma’randing sendiri berasal dari kata randing yang berarti “mulia ketika melewatkan”.
Jika diamati lebih jauh, tari ini menunjukkan kemampuan dalam memakai senjata tradisional Sulawesi Selatan dan menunjukkan keteguhan hati serta kekuatan seseorang yang meninggal selama hidupnya. Para penari menggunakan pakaian dan alat perang tradisional. Tari ini dikenal sebagai tari partriotik atau tari perang.
Pada pementasannya, tarian Ma’randing dibawakan oleh beberapa orang yang setiap orangnya membawa perisai besar, pedang dan sejumlah ornamen. Setiap objek menyimbolkan beberapa makna. Perisai yang dibuat dari kulit kerbau (bulalang) menyimbolkan kekayaan, karena hanya orang kaya yang memiliki kerbau sendiri. Pedang (doke, la’bo’ bulange, la’bo’ pinai, la’bo’ todolo) menunjukkan kesiapa untuk perang, yang menyimbolkan keberanian.

10. Tari Manimbong




Uraian mengenai Tari Manimbong Sulawesi Selatan dan Asalnya

Tarian Manimbong ialah tari daerah Sulawesi Selatan yang cuma ditampilkan secara spesial pada upacara adat Rambu Tuka’ oleh penari-penari pria. Tarian Manimbong ini diselenggarakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Para penarinya memakai pakaian adat khusus yaitu Baju Pokko’ dan Seppa Tallu Buku yang berselempang kain antik. Mereka juga dilengkapi dengan parang kuno (la’bo’ penai) dan sejenis temeng bundar kecil yang bermotif ukiran Toraja.

11. Tari Ma’badong




Review mengenai Tari Ma'badong Sulawesi Selatan dan Asal Daerahnya

Tari Ma’ Badong merupakan salah satu tarian adat Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian ini diadakan pada upacara kematian (Rambu Solo’) yang dilakukan secara berkelompok, para peserta (pa’badong) membentuk lingkaran dan saling berpegangan dengan mengaitkan jari kelingking.
Penari pa’ badong terdiri dari lelaki dan wanita setengah baya atau para orang tua dengan pemimpin badong yang biasa disebut sebagai Indo’ Badong (perempuan) atau Ambe’ Badong (Laki-laki). Pemimpin badong akan melantunkan syair (Kadong Badong) atau semacam riwayat hidup dari orang yang meninggal mulai dari lahir sampai ia wafat dengan memberikan kalimat-kalimat syair dan modus nada untuk dinyanyikan oleh semua kelompok penari sambil berbalas-balasan. Gerakannya pun memiliki ritme tersendiri mengikuti syair dari Badong yang dilantunkan.
Catatan untuk tarian Badong:
  • Penari Badong paling sedikit berjumlah lima orang,
  • Syair lagu Badong adalah syair yang sudah terstruktur sesuai dengan keempat fungsi ditambahkan dengan riwayat hidup dari orang yang meninggal
Sumber:https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-selatan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flora dan Fauna Khas Sulawesi Selatan

Fauna Khas Sulawesi Selatan : Julang sulawesi merupakan fauna khas Sulawesi utara. Julang sulawesi (Aceros cassidix) adalah spesies burung...